Sabtu, 01 Juni 2013

Pakaian Seragam PRAMUKA Di Dunia

Bagi Kaka dan Adik sekalian yang ingin mengetahui Seragam PRAMUKA diseluruh dunia silahkan lihat gambar-gambarnya dibawah ini.

Seragam PRAMUKA Negara Algeria

Seragam PRAMUKA Negara Angolia

Seragam PRAMUKA Negara  Argentina

Seragam PRAMUKA Negara Australia

 
Seragam PRAMUKA Negara Bahamas

 
Seragam PRAMUKA Negara Canada


Seragam PRAMUKA Negara Costa Rica

Seraga PRAMUKA Negara Croatia

Seragam PRAMUKA Negara Cyprus

 
Seragam PRAMUKA Negara Cote D'Ivoire


Seragam PRAMUKA Negara Denmark

 
Seragam PRAMUKA Negara Dominicia

Seragam PRAMUKA Negara Ecuador


Seragam PRAMUKA Negara El Salvador

Seragam PRAMUKA Negara Estonia

Seragam Pramuka Negara Ghana

Seragam PRAMUKA Negara Iceland

 '
Seragam PRAMUKA Negara Indonesia

Seragam PRAMUKA Negara Jordan

 
Seragam PRAMUKA Negara Libya

Seragam PRAMUKA Negara Lithuania

Seragam PRAMUKA Negara Macau

 
Seragam PRAMUKA Negara Malaysia

  
Seragam PRAMUKA Negara Mexico

Seragam PRAMUKA Negara Namibia


Seragam PRAMUKA Negara Mew Zealand

Seragam PRAMUKA Negara Palestina

Seragam PRAMUKA Negara Panama

 
Seragam PRAMUKA Negara Peru


 
Seragam PRAMUKA Negara Russia

 
Seragam PRAMUKA Negara Saudi Arabia


 
Seragam PRAMUKA Negara Slovenia

Seragam PRAMUKA Negara Turkey

Seragam PRAMUKA United State Of  America

 

Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegakdan Pandega

         Pakaian Seragam Harian, adalah pakaian yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti upacara.


Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegakdan Pandega. 
Image  
1. Tutup kepala:
  • berbentuk baret berwarna coklat tua.
  • dikenakan dengan tepi mendatar, bagian atasnya ditarik miring ke kanan
  • tanda topi terletak di sebelah kiri
2. Baju pramuka/kemeja:
Sama seperti Pakaian seragam harian Pramuka Penggalang.

3. Celana pramuka:
  • dibuat dari bahan warna coklat tua
  • bentuk celana panjang
  • memakai dua saku samping kiri dan kanan serta dua saku dibagian belakang dengan memakai tutup dan buah baju (kancing) 
  • memakai ikat pinggang, berwarna hitam 
  • pada bagian ban celana dibuat tempat ikat pinggang 
  • pada bagian depan celana memakai retsleting
4. Setangan leher:
  • dibuat dari bahan berwarna merah dan putih
  • berbentuk segitiga sama kaki
  • (1) sisi panjang 120 – 130 cm dengan sudut 90ยบ 
  • (2) panjang sisi setangan leher dapat disesuaikan dengan tinggi badan pemakai. 
  • dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher 
  • dikenakan di bawah kerah baju 
  • setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaian tampak rapi
  • cara melipat setangan leher sama dengan setangan leher Pramuka Siaga
5. Kaos kaki:
  • kaos kaki pendek
  • warna hitam
6. Sepatu:
  • model tertutup
  • Bertali
  • warna hitam
  • bertumit rendah
Contoh Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegak dan Pandega putra.




 Image

Rabu, 29 Mei 2013

Langkah-Langkah Dalam Pembuatan Proposal Kegiatan

 PROPOSAL
 
Apa itu Proposal ?
  • Proposal adalah terjemahan dari kata “proposal” yang artinya “usul”
  • Sehingga proposal adalah usulan/uraian suatu kegiatan yang direncanakan

Pada Saat Kapan Proposal Dibuat ?
  • Dibuat pada saat kita akan melakukan suatu kegiatan
  • Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan skala kecil atau besar, yang intinya dengan proposal, panitia mencoba melakukan usulan/penawaran kepada pihak-pihak tertentu
  • Dapat berupa proposal permohonan bantuan (biasanya berupa bantuan materiil/dana/barang) atau berbentuk pula proposal penawaran kerjasama yang sifatnya simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) = win-win cooperation

Siapa yang Membuat Proposal dan Kepada Siapa Proposal Dibuat ?
  • Proposal disusun secara bersama-sama oleh kepanitiaan yang terbentuk
  • Proposal diusulkan/ditawarkan kepada pihak-pihak tertentu seperti :
    • - pihak donatur
- pihak sponsor
  • Pihak donatur adalah pihak yang kepadanya diharapkan bantuan berupa bantuan materiil/barang/dana yang diberikan secara cuma-cuma tanpa imbal balik serupa
  • Pihak donatur ini biasanya adalah pihak yang memiliki ketertarikan terhadap jenis kegiatan yang direncanakan dan bersedia membantu kelancaran kegiatan secara positif
  • Pihak sponsor adalah pihak yang kepadanya diberikan penawaran kerjasama yang sifatnya saling menguntungkan antara pihak panitia dengan pihak sponsor
  • Pihak sponsor biasanya adalah pihak yang sedang melakukan promosi/pemasaran terhadap suatu produk tertentu
  • Bentuk kerjasama dengan pihak sponsor berupa hubungan timbal balik dimana panitia akan meminta sejumlah uang/barang/fasilitas untuk mendukung kegiatan, sedangkan pihak sponsor meminta fasilitas dimana ia dapat mempromosikan/memasarkan produknya

Susunan Proposal
  • Halaman Judul
  • Latar Belakang
  • Tujuan Kegiatan
  • Nama dan Tema Kegiatan
  • Bentuk Kegiatan
  • Peserta
  • Penyelenggara
  • Jadwal dan Lokasi Kegiatan
  • Susunan Acara
  • Susunan Panitia
  • Rencana Anggaran
  • Penutup
  • Penawaran Kerjasama (sponsorship)

Halaman Judul
Berisi nama/judul kegiatan, lokasi dan waktu penyelenggaraan kegiatan, dan penyelenggara yang berinisiatif merencanakan kegiatan
Latar Belakang
  • Berisi alasan “mengapa” kegiatan tersebut direncanakan
  • Latar belakang biasanya berisi 3 bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup yang pola kalimatnya dari kalimat/maksud umum ke kalimat/maksud khusus
Tujuan Kegiatan
  • Berisi alasan “untuk apa” kegiatan tersebut direncanakan
  • Tujuan dapat terdiri dari minimal 1 tujuan atau lebih yang berurutan dari tujuan yang paling penting hingga tujuan yang kurang penting

Nama dan Tema Kegiatan
  • Berisi nama/judul kegiatan dan tema yang diangkat dalam kegiatan
  • Contoh :
- Nama kegiatan : “Lomba Lingkungan Sehat Tingkat Kelurahan Sukomakmur 2007”
- Tema kegiatan : “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”

Bentuk Kegiatan
  • Berisi tentang format/bentuk sajian kegiatanC
  • Contoh : dengan tema “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”, bentuk kegiatannya seperti :
- Lomba Lingkungan Sehat
- Lomba Membuat Taman Toga
- Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
- Penyemprotan Nyamuk Demam Berdarah
- Dll
Peserta
  • Berisi keterangan tentang “siapa” yang akan ikut dalam kegiatan
  • Orang yang menjadi peserta sesuai dengan segmen/jenis kegiatan yang direncanakan
Penyelenggara
  • Berisi keterangan siapa yang menjadi penyelenggara kegiatan.
  • Biasanya penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau kumpulan yang hendak melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu
  • Pada bagian penyelenggara ini perlu pula ditampilkan nama dan nomor kontak atau sekretariat yang dapat dihubungi
Jadwal dan Lokasi Kegiatan
Berisi keterangan “kapan dan dimana” kegiatan akan dilaksanakan
Susunan Acara
  • Berisi uraian susunan acara/pelaksanaan kegiatan dari saat mulai sampai selesai.
  • Bisa ditampilkan dalam bentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan (No, Waktu, Acara, Pelaksana,dll.)
  • Pada sebuah kegiatan yang menggunakan pembicara, sebelum penyusunan acara perlu dilakukan konfirmasi untuk menyesuaikan waktu dan durasi tiap sesi pembicaraan
Susunan Panitia
  • Berisi susunan kepanitiaan yang telah terbentuk
  • Susunan panitia ini ditampilkan agar pihak yang membaca dapat memiliki data yang jelas dengan siapa pihaknya akan bekerjasama.
Rencana Anggaran
  • Berisi rincian pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan dana yang masih diperlukan
  • Disusun secara sederhana tetapi tetap menggunakan prinsip penyusunan keuangan
Penutup
  • Berisi kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk mendukung kegiatan.
  • Ditandatangani oleh Ketua Pelaksana / Ketua Panitia dan mengetahui Penanggungjawab kegiatan
Penawaran Kerjasama (sponsorship)
  • Berisi tentang bentuk-bentuk penawaran kerjasama kepada pihak sponsor
  • Umumnya pihak sponsor tertarik berpartisipasi dalam kegiatan jika :
- Kegiatan diikuti / dihadiri oleh banyak orang
- Ada kesempatan untuk display /selling product
- Kemudahan administrasi dan birokrasi
- Kesesuaian “apa yang bisa panitia tawarkan/jual” dengan “apa yang diinginkan pihak sponsor”
  • Berisi tentang bentuk-bentuk penawaran kerjasama kepada pihak sponsor
  • kepanitiaan membutuhkan dukungan dalam bentuk dana, dan jumlah dana yang dibutuhkan haruslah sepadan dengan “Apa yang bisa ditawarkan / dijual“ panitia kepada pihak sponsor
Contoh
  • Pada sebuah kegiatan Pemilihan Putra-Putri X, pihak sponsor akan menjadi Sponsor Tunggal apabila memberikan dana sebanyak 100% dari anggaran dengan kompensasi :
- Pemasangan 1o spanduk rentang di titik strategis
- Dominasi logo perusahaan pada backdrop
- 25 ID card panitia
- 1000 lembar pamphlet
- 25 kaos panitia
- Spot media
- Announce by MC selama Main Show
- Sharing / demo produk pada puncak acara
- Pemasangan 30 standing banner produk selama Main show
  • Dapat juga dipilah lagi menjadi Sponsor Utama – 75% dari anggaran, Sponsor Madya – 50% dari anggaran, atau Sponsor Partisipan – 25% dari anggaran
  • Dapat juga langsung meminta sejumlah dana, seperti :
- Sponsor Tunggal – keseluruhan anggaran
- Sponsor Utama – Rp 5 juta
- Sponsor Madya – Rp 3 juta
- Dst
  • Besarnya dana yang diminta disesuaikan dengan kompensasi yang disanggupi oleh panitia
  • Diperlukan ketrampilan berbicara yang baik untuk dapat menarik minat sihak sponsor, karena ada kemungkinan bahwa pihak sponsor mengajukan penawaran agar dana yang dikeluarkannya tidak banyak tetapi pihak sponsor mendapatkan banyak keuntungan dari kegiatan
  • Jika terjadi demikian, perlu dipikirkan faktor “win-win solution / win-win benefit / win-win cooperation” antara 2 belah pihak







Selasa, 28 Mei 2013

Langkah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)



1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman:
  • Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
  • Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
  • Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan
yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
  • Berhenti bernafas
  • Pendarahan parah
  • Shok
  • Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya,dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain
yang mengalami kecelakaan.

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung
sebagai berikut:
  • Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas.
  • Rahang ditarik sampai mulut terbuka
  • Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat 
  • selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
  • Tiup ke mulut/ hidung korban,

kepada :
1. Orang dewasa secara teratur dan kuat
ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
2. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

P3K bagi korban Sengatan Listrik sebagai berikut:
  • .Penolong hendaknya berdiri di atas karet,karton, papan, atau  karpet yang dalam keadaan kering
  • Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
  • Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah sbb:
  • Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. 
  • Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, sapu tangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
  • Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
  • Luka yang sudahberdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
  • Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok sbb:
  •  Setiap kecelakaan,kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
Tanda-tanda Shok:
  • Denyut nadi cepat tapi lemah,
  • Merasa lemas,
  • Muka pucat 
  • Kulit dingin, 
  • keringat dingin di kening dan telapak tangan, 
  • kadang-kadang pasien menggigil, 
  • Merasa haus,
  • Merasa mual,
  • Nafas tidak teratur,
  • Tekanan darah sangat rendah.
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain: dilakukan dengan cara :
  • Menghentikan pendarahan
  • ,Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas, 
  • Memberi nafas buatan, 
  • Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan.




























Kode Kehormatan Pramuka

 KODE KEHORMATAN

1.Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan.

2.Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:

  • Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan Pramuka setelah memenuh persyaratan keanggotaan.
  •  Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya.
  • Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan guna mengembangkan mental,moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
 3.Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut Darma adalah:

  • Alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia.
  • Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati serta mematuhi sistemnilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
  • Landasan gerak bagiGerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan kepramukaan yang kegiatannya mendorong pesarta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
  • Kode Etik bagiorganisasi dan anggota Gerakan Pramuka, yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lain yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
4.Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatan berorganisasi. Kode Kehormatan Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota.








Minggu, 26 Mei 2013

Macam-macam Bentuk Tenda

Macam-macam Bentuk Tenda

Bentuk Tenda, 
Bentuk tenda bermacam-macam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk memudahkan mengenali perbedaan bentuk tenda, selain dari bentuk kainnya, dapat juga dibedakan dari jumlah tiangnya. Dari jumlah tiang bisa dibedakan antara tenda bertiang satu  dan tenda bertiang dua.
Tenda bertiang satu
  • bentuk runjung,
  • bentuk huruf A, 
  • bentuk huruf A bersegi lima.

 Bentuk Runjung. 
 Kurang bermanfaat untuk jika digunakan untuk beregu.
 Bentuk ini memerlukan banyak alat tenda namun malah
 banyak pula tempat/ruang  yang terbuang.
Bentuk Huruf A Rendah, 
Biasanya digunakan sebagai tenda pelindung dan tenda untuk  satu orang. Tenda- satu orang dapat juga diberi beratap lapis dua, untuk menahan air hujan. Ukuran tenda satu orang: tinggi 1 m, lebar 1,10 m dan panjang 2,5 m. Ujung sebelah dalam dapat digunakan untuk menyimpan alat-alat makan, barang-barang pribadi, dan lain-lain. Bila akan digunakan 2 orang, sebelah ujung dapat dinaikkan sedikit dan dilebarkan sedikit, sehingga terasa lapang, lihat gambar di bawah ini :


Bentuk Huruf A Tinggi
Bentuk tenda ini baik untuk digunakan 2 orang dan memberi keleluasaaan untuk duduk di dalamnya. Bentuk ini juga mudah dipasang dan mudah pula dibuatnya, karena kain yang digunakan tidak perlu dipotong-potong dan dijahit kembali. (lihat gambar di samping kiri)
Kain yang digunakan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran: lebar 1,9 m, panjang 3,2 rn. Untuk lipatan ke dalam masing-masing sisi ditambah 0,2 m. Kalau tenda ini didirikan akan memiliki ukuran:tinggi 1,6 m,lebar bawah 2 m,dan dalam 1 m. (lihat Gbr 1)

Pada dinding belakang dibuat jendela berkelambu yang memiliki penutup (dapat digulung). Untuk mengencangkan dinding tenda pada kedua sudut dinding bagian belakang sebaiknya diberi bertali yang direntang dari puncak tiang ke penjuru bawah belakang. Untuk memasang tali itu, di kedua penjuru bawah dibuat lubang yang letaknya di bawah gelang-gelang pemancang pasak. Banyaknya gelang-gelang untuk tenda bentuk ini 7 buah, yaitu: di keempat penjuru 4, di tengah-tengah sisi dinding berlubang angin 1, dan di kedua pintu 2. Bila tidak ada tiang tenda, puncak tenda dapat digantung dengan tali pada sebuah dahan kayu, Nampak seperti kelambu gantung (lihat gambar )

Tenda ini dapat juga digunakan untuk 4 orang dengan cara memasangnya seperti tenda dinding biasa, dengan ukuran tinggi 1,5 m, lebar 2 m, dan dalam 2,1 m (lebar kain). Untuk pintu terpaksa ditambah kain lain yang dipasang dengan peniti. (lihat gambar disamping kiri)
Bentuk Huruf A Bersegi Lima
Perbedaannya dengan bentuk huruf A Tinggi, sebelah belakang tenda ini dilebihkan sehingga bersegi lima. Pada bagian bawah tenda ini diberi tambahan dinding, supaya tenda memiliki ukuran tinggi 1,6 m. Sedangkan bila tidak diberi tambahan, tinggi tenda hanya 1,,2 m. Tambahan sudut merupakan tambahan ruang yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi. Tenda bentuk ini dapat digunakan untuk 3 orang, seperti gambar di bawah ini.

Tenda bertiang dua buah
  • bentuk lancip,
  • bentuk huruf A,
  • bentuk pondok.
Bentuk Lancip
Bentuk tenda yang beratap lancip ini kurang praktis digunakan (lihat gambar di bawah ini)
Bentuk Huruf A
Bentuk tenda ini biasa dipakaisebagaitenda pelindung (shelter) dan sebagai serambi dari tenda regu atau tenda pimpinan.
Bila tenda pelindung ini akan disempurnakan bentuknya dapat ditambah bagian belakangnya, tambahan ini dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi pekemah.
Untuk menjaga lubang angin pada pintu tenda dari sinar matahari langsung, atap bagian depin dapat diperpanjang. Lebih sempurna lagi bila ditambahkan atap kedua untuk menahan air hujan dan panas matahari
Bentuk Pondok
Bentuk pondok ini sangat digemari para pekemah dalam jumlah lebih dari 2 orang. perbedaan utama dari tenda bentuk huruf A, tenda pondok ini berdinding tegak lurus, selain dinding atapnya yang miring. Keuntungannya agak leluasa untuk dudut atau membungkuk didalamnya. Jika  lebih tinggi lagi dinding tegak lurusnya  akan menjadikan  atap tenda lebih naik lagi. Tenda untuk 2 orang berukuran: tinggi 1 m, lebar 1,3 m, panjang/dalam 2 m, dan tinggi dinding tegak 0,4m.

Tenda regu lazim  menggunakan bentuk pondok dengan ukuran yang lebih besar agar dapat menampung 8 orang anggota regu.  Tenda regu dapat berupa satu tenda bentuk pondok  yang masing-masing dihuni Sanggota regu atau terdiri dari dua tenda bentuk pondok yang masing-masing dihuni 4 anggota dan dipisahkan oleh serambi.

Bila satu tenda yang digunakan, atap kedua dapat diperluas sehingga membentuk serambi juga. Ukuran tenda regu (satu tenda)  adalah : tinggi 1,6 m, lebar 2,7 m, dan panjang/dalam 4 m. Atap kedua berukuran lebih lebar 0 ,2 m dari tenda regu  yang ditutupinya,  0,15 m lebih tinggi ketika dipasang dari tenda di bawahnya dan 1,5 m lebih luas ke depan untuk serambi.
 
Bila dua tenda ½ regu yang digunakan, masing-masing tenda berukuran: tinggi 1,6 m, lebar 2,1 m, dan panjangnya 2 m. Atap kedua dipakai 3 lembar, 2 lembar di atas 2 tenda dan 1 lembar sebagai serambi penghubung 2 tenda ½ regu tersebut.

Macam dan penggunaan Kompas

Macam dan penggunaan Kompas

Gambarmacam-macam kompas dan cara penggunaannya
Kompas yang digunakan untuk navigasi :
 
1. Kompas Lensa

Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya.
Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan dari lensa ini adalah:
+ Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
+ Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah
+ Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas.
+ Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.
2. Kompas Silva

Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan.
Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin.
Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya adalah :

+ Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+ Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+ Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000.
+ Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+ Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).

Kekurangannya adalah

+ Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar.
+ Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3. Kompas Prisma

Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait.
Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.

Kelebihannya adalah

+ Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+ Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+ Mudah digunakan, mudah didatarkan.

Kekurangannya adalah

+ Terbuat dari logam sehingga berat.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Sebelum Menggunakan KOMPAS 

1. Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00′ 00″).
Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50′.
+ Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan’ titik Tnangulasi juga harus sebesar 50′.
(Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).

2. Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°).
Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400,
maka di lapangan kita harus menghitung lagi.


ORIENTASI
A. Orientasi Peta  

·         Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
·          Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
·         Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta. 


B. Orientasi Medan

Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
1. Orientasi medan dengan kompas
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu

a.      Resection

Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah  :

·         Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
·         Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
·         Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
·         Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
·         Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.

Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

b.      Intersection

Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.

Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130′ terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° – 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas

Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara – selatan Masjid menghadap kearah barat – timur 
TEKNIK CONTOURING

Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.

Jika kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan adalah

+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)

Untuk selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah :”Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai atau lembah atau berpindah punggungan bukit”. 
TEKNIK PASSING KOMPAS

Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang.

Cara melakukan passing kompas adalah

+ Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
+ Ilitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back azimuthnya.
+ Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
+ Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
+ Postsi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan).
Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas. 

KALIBRASI KOMPAS

Kahbrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.

I angkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45°)
I angkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42°

Maka kalibrasi kompas A adalah : 47° – 45° = 20 (selisih), jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°, karena hasil bidikannya kelebihan 2° dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi kompas B adalah : 45° – 42° _ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~’ dari kompas standar (kompas C).

Catatan
Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari
1. Senjata berat, sejauh 60 meter
2. Senjata ringan, sejauh 40 meter
3. Pagar kawat, sejauh 10 meter
4. Parang, pisau dan logam kecil lainya,

Seragam Baru Pramuka (Sesuai SK surat Kwarnas Nomor: 0975-00-A, tertanggal 6 September 2012)

Gerakan Pramuka melakukan perubahan pakaian seragam pramuka. Adalah SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka yang menggantikan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007.
Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial terkait dengan perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka. Perubahan ini disesuaikan dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini serta minat anak-anak dan kaum muda Indonesia. Meskipun keputusan ini ditandatangani dan disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru dilakukan pada bulan April 2013.
1. Seragam Siaga Putri
2. Seragam Penggalang Putri

3. Seragam Penegak dan Pandega Putri
4. Seragam Siaga Putra
5. Seragam Penggalang Putra
6. Seragam Penegak dan Pandega Putra
7. Seragam Pembina, Andalan , dan Anggota Mabi Putri
8. Seragam Tambahan (Kaos Lapangan)
9. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putra
10. Seragam Upacara Anggota Dewasa Putri
11. Seragam Tambahan (Jas dan Blazer)
12. Setangan Leher